This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Selasa, 31 Mei 2011

YAMAN : SOLEH renggut keperawanan BALQIS




Balqis terhenyak dari mimpinya menyadari taman-taman lajangnya dulu telah hangus, kebun bun (kopi)-nya kini hanya sekedar pematang luas dengan tanaman syetan qatt (baca gat, sejenis daun ganja), anggur yang pernah membasahi raganya kini hilang dalam regukan si soleh yang katanya ingin meminangnya namun nyatanya hanya meninggalkan dusta berkepanjangan setelah menidurinya selama berpuluh-puluh tahun.

Balqis tak lagi perawan, Soleh yang mengaku mencintainya minggat  seenaknya saja sebelum malam tuntas, setelah puas reguk anggur kehangatan balqis, setelah hisap segala bening Balqis, setelah koyak kemolekan Balqis tanpa tahu arti tabu  dan kuras habis harta warisan Balqis, hingga hanya beku yang tersisa.

JJJ

Kecantikan Balqis kini hanya sekedar cerita, si Soleh sang jundi kemerdekaan yang gagah telah mengangkangi semua aset kemolekannya. Hanya Remuk redam yang terus menggempur nyali Balqis yang mulai membeku disudut pulau lanun, angin gurun terus berduyun-duyun menggelepar meminta korban, balqis hanya mampu berkelindan, hartanya telah dijarah, jimat  emas hitam dari leluhurnya telah digadaikan si soleh ke negeri antah berantah. hanya sekelumit dongeng kastil pangeran  sulaiman  harta karunnya yang masih tersisa.

Sembilu menusuk luka yang semakin membiru, cinta Baqis bertepuk sebelah tangan, hati Balqis terpecah menjadi kepingan mozaik-mozaik di utara dan selatan.  Namun keluarga Balqis tak membiarkan itu terjadi, mereka menyayangi Balqis, mereka kembali memunguti kepingan mozaik hati Balqis, mereka menuntut Soleh untuk bertanggung jawab dalam operet tak berjudul ini.

JJJ

Kini, Soleh tak sekedar jundi seperti dahulu kala, dia jutawan dengan cahaya yang berpendar di kanan kirinya, namun dia pikun, dia buta, dia bangsat, dia keparat, dia budeg hingga tak lagi melihat kegegeran Balqis dan keluarganya menyaksikan darah membanjiri buminya, hingga tak lagi mendengar jerit tangis Balqis dan kelurganya melihat tubuh-tubuh kaku terkolek. Soleh hanya bergeming !
Balqis semakin tersiksa, pengap udara menyesakkan dadanya [soleh putuskan listrik], oase di tengah gurun hanya fatamorgana siang [soleh sedot air], hangatnya roti hanya bualan [soleh export gas], lalu lalang kendaraan hanya hayalan [soleh untit petrol].
Namun bukan Balqis jika tak mampu terus berdiri tegak menantang riuh redam  ombak yang terus menghantamnya, Balqis terus berlari meski dia tahu hamparan jurang di depannya, meski dia tahu moncong senjata terus menguntitnya, dalam hatinya: "aku hanya ingin negeri saba'ku merengkuh cinta pangeran Sulaiman"

JJJ

Teruntuk :
3 pendosa ( trio d' low more), ESPIRITO Da-nyota ! karena bintang masih tersenyum untukmu meski dia harus jauh disana. AJA-AJA FIGHTING Iffat ! karena penantianmu akan berakhir indah meski dia harus meninggalkanmu. SPIRITO Zee ! karena kau masih bisa bertahan hidup dengan kekonyolanmu, teruslah kau menjadi transparan diantara me-ji-ku-hi-bi-ni-u karena hidup ini penuh warna, penuh makna, penuh rasa, just do it n u wiil get it " tak ada yang takmungkin, jika kemungkinan bisa diusahakan, jika usaha menghasilkan kemungkinan" J



Salam edan dari mukalla.recox.mantrups.euy

By : zee ohm ( PeGe 0,5)
Mukalla – yemen 12-mei-2011 : 05.30 pm

Sabtu, 21 Mei 2011

Kenapa tak ada yang copas tulisanku?




Aku kehilangan tulisanku, tepatnya bukan di copas ! he..0,00000000012x. ayo ! siapa juga yang doyan sama tulisanku yang susah dipahami atau kasarannya amburadul, membacanyapun mungkin pada ogah-ogahan.  Pada ngaku deh…( duh mesakke zee L).         "Maklum-maklum" ! itu yang selalu aku katakan pada diriku sendiri, sekedar untuk menghibur diri sendiri yang sering merasa terpinggirkan di Kompasiana dan membangun semangat baru untuk terus berkarya.


" sajakku berkarat " itu segel yang kutempelkan disetiap tulisanku, lagi-lagi "maklum-maklum"  aku hanya bisa menyadari tulisanku hanyalah sampah otakku yang perlu kubuang tiap saat 'asyan (supaya) ada ruang kosong di otakku yang menawarkan kelonggaran bagiku untuk konsentrasi padahal lain.  Jadi, lagi-lagi "maklum-maklum" tak ada yang mau sekedar memungut sampah-sampah otakku. Wkwkwwk….( emang semua orang pemulung kayak zee?)…mungkin orang indo sekarang tak takut lagi yang namanya banjir kali ya? He…..0,00000045x ( kecuali zee, disini setahun sekali hujan aja nggak mesti). Lho kok malah ngelantur nyampek banjir-banjir, wah pantesan aja tulisan  zee nggak ada yang minati apalagi copas !.


" Kenapa tulisannya si-A banyak yang minatin? Banyak yang baca? Banyak yang comments ?, apa karena tulisannya aktual? Atau bermanfaat? Atau menghibur? Atau inspiratif? Atau emang penulisnya terkenal ? "….( jawab sendiri-sendiri, soalnya zee juga nggak tahu kenapa). Hmhmhm,,,aku disibukkan dengan fikiran-fikiran itu, lalu kucoba untuk mempelajari gaya penulisannya beliau-belaiu yang banyak penggemarnya, ( gini nih nasib pemula yang nggak pede ma tulisan ndiri, jangan ditiru ! entar zee kecipratan jeleknya lagi kalau ada yang niru ). Alhasil aku yang anti banget nulis cerita jadi ikut-ikutan nyempil nulis cerita. Waduw ! ancur ! sumpah ancur tulisanku, aku sendiri ogah mau mbaca, secara aku yang paling nggak bisa runtut ( kronologi ) mencoba bercerita, ya kontan aja hasilnya tulisan yang awut-awutan, nggak jelas, dan tentunya nggak menarik, apalagi harus buat percakapan..wah nggak kusangka ternyata susah juga !. tapi aku malah semakin tertantang untuk nulis cerita gara-gara kesusahan yang kualami, padahal biasanya amit-amit deh baca cerita dan novel. Lho kenapa zee ?  ya ini karena aku merasa kebanyakan dari cerita dan novel bisa kebaca kalimatnya dan runtutan ceritanya, beda dengan kebanyakan puisi yang menurutku lebih menyimpan banyak teka-teki, atau jenis tulisan lain seperti opini, artikel,essay yang menurutku penuh bobot. Cerita dan novel ? jujur aku nol besar masalah sastra tapi aku cenderung menikamati gaya tulisannya yang penuh teka-teki atau menurut bahasaku " nggak kebaca kalimatnya ". waduw ini apa gara-gara selera sastraku yang nol besar ya?.. L
Aku semakin goyah ! ketika ceritaku tak sesuai dengan seleraku, hmhmhm…akau merasa tulisanku tak mengandung unsur teka-teki seperti tulisan-tulisan yang kugemari dan tentunya tak juga mengandung senyawa-senyawa sastra, tulisanku terkesan kaku. Dan disinilah aku mulai merasa aku kehilangan tulisan has-ku, tulisanku yang amburadul dan nggak bisa dipahami maksudnya, ya ! mungkin orang lain tak bisa menikmati tulisanku, tapi seenggaknya aku puas dengan apa yang kutulis, dan kepuasan itu tidak kurasakan ketika tulisanku hanya mengejar selera pembaca. Inilah yang namanya pembelajaran ! tapi masalahnya sekarang, aku benar-benar kehilangan tulisanku (has tulisanku ), aku malah menjelma menjadi si-A, B, sampai Z..gimana nih ?

Kenapa tak ada yang copas tulisanku? Maklum-maklum tulisanmu ancur zee


Mukalla 21 May 2011 01:27 am

Notes :
Buktikan ancurnya tulisan zee, dengan segera jalan-jalan ke lapak zee !( dasar lu zee ! ada udang dibalik terigu ) he…..0,0000000000000000045x J
SALAM SEMANGAT untuk terus BERKARYA
(Zee )


Jumat, 13 Mei 2011

Dialog Terbuka


Zee                        :
Kecamuk batinku terus memukul mundur nyaliku, apa aku harus terus berdiri dengan kepincangan ini? aku payah untuk terus bertahan dan menguatkan kakiku yang semakin melumpuh. Aku pincang ! tumpuanku tak bisa menahan tungkuku.  Tapi ? apa aku harus tergolek lagi setelah sekian lama kucoba untuk berdiri, bukanakah ini kelumpuhan yang sesungguhnya? Entahlah…otakku tersumbat dengan debat kusir batinku yang tak ada endingnya. Aku lelah…! Lelah untuk maemahami keambiguanku, tapi ini bukan aku…jika aku harus mundur, dan ada benarnya jika kucipatakan sampah hingga tak ada lagi yang mau memanfaatin sampah….nggak akulah yang masih sampah…atau aku hanya pendaur sampah..moga suatu saat sampah otakku ada yang sudi mendaurnya, aku hanya punya sampah untuk saat ini, dan aku akan terus mengumpulkannya, toh ada yang kreatif dengan sampah..n mungkin saja aku belum menemukannya….

Zee ohm              :
SPIRITO zee !jangan kau kembali pada kesuraman kastilmu, kau berhak menikmati me-ji-ku-hi-bi-ni-u pelangi dengan caramu, karena kenikmatan hanya akan terasa jika kau enjoy dengan keadaanmu….Bismilah zee ! terusin langkahmu jangan kau tengok kanan kirimu, atas bawahmu jika itu hanya akan buatmu goncang, dan konsentrasimu  kalangkabut..kau masih butuh proses untuk menjadi yang lebih kuat, kau harus jatuh beribu –ribu kali agar kau lebih kebal nantinya…jangan su'udlon … n bukankah itu maumu ? kau tak ingin orang lain tau kamu, kau tak ingin orang lain tahu apa yang kau punya? Dan kau harus konsekuen dengan inginmu, kau harus bersyukur inginmu tercapai, tapi kenapa kau masih mengeluh ? mahluk macam apa kamu? Tak tahu terimaksih…!

TRAVEL LUPH_SISTA 12



Ikrar zee untuk bertobat, tak membuat temen-temen zee berhenti untuk memanfaatkannya ea zee yang memang suka cengar cengir haha hihi cukup punya banyak teman dari berbagai kalangan. Kedekatan zee ini memang pasti ada alasan  ( tapi rahasia !),, takutnya kalo dibeberin bakalan ada yang terpingkal-pingkal n kencing dicelana (heemmm…merugikan!, jadi mending kagak teu wes).
" Zee buka trevel nggak ? mumpung masih lama ne pulangnya.." nel mengiba
" we tobat ! nggak ada kaboooooooor nggak ada jasa pengkabooooooooran " jawab zee mantap
" tobat apanya ? kemarin aja freed pake jasamu, sekarang gantian we dong ! plz..!"
" itu kan kemarin, liat tu sekarang 3 singa yang jaga gerbang ! emang ada duit pake acara kaboooooor segala ?
" lu mustahbil ea ! ne we mu berangkat ma freed "
" dasar lu freed ! we kan dah ngomong dari dulu, biarin we setan tapi we nggak mau nyampe lu pade kesetanan gara-gara we, lu mule kecanduan kaboooooor ea freed ?"
" jangan getoo de zee, inget ! dulu pertama kali lu terjun lapangan juga minta bantuin we, nggak usah belagu getoo de! We bakal hati-hati kok ! plz ea zee ! lu kan jago ngelobi singa-singa itu,,," pinta freed
" itu dulu wonk ! sekarang tobat ! nggak usah ngegombal gitu de ! dasar sesat lu , masak keaahlianku n pertemananku dengan singa-singa itu harus we lempar ma kotoran lu? Wes ! lu siap-siap, n we bakal beraksi " zee mule luluh dengan freed
Berbagai jurus ngelobi ala zee telah diluncurkan, tapi freed n nel masih saja bergeming, mereka begidik utuk mule beraksi, zee pun mulai berkacak pinggang, ngomel-ngomel nggak karuan di depan freed n nel.
" wes ! we kapok, nggak usah lagi pake minta tolong buka travel pengkabooran de ! kalo lu semua pada licik ! "
" sabar ta zee ! kita kan juga lagi nyiapin kuda-kuda"
"sabar-sabar ! we uda habis bahasan, uda laper oz banyak bacot, pokoke lu pade harus ganti rugi laper we !"
"uda de lu sana ! hipnotis  mereka dengan cerocos lu, n jangan lupa kalo lu ngerasa keadan aman, kasih kode !"
"uda minta tolong! Ee malah nyuruh-nyuruh seenak mulutnya "
Usaha zee akhirnya berhasil, freed n nel menikmati perjalanan ini.  Zee hanya bisa berpesan "tetep hati-hati banyak ranjau di jalanan"



Rabu, 04 Mei 2011

Buronan Bahasa



Seantero duniapun uda teu low masalah yang satu ini !       
" zee sosok yang sering ketimpa sial"
tapi uda teu kayak geeto sosok oon ini nggak kapok-kapok ! seperti biasanya dia mondar-mandir  nyeterika jalanan, sapa kanan, sapa kiri, Serong kekanan, serong kekiri,wes pokoknya najong tralala deh . akibatnya,,, ? apa ea akibatnya?
"Akibatnya ea sering ketimpa sial ! " sahut zee dengan ketus
"teu aja si zee low we ge ngomongin lu " zee ohm mule curiga
"maklum wali,,,! Bener,  kenapa ea ane apes melulu, bayangpun deh ! masak tiap kali ada kocokan piket ane pasti dapet jatah mbersihin dapur .." cerita zee sambil berkacak pinggang 
"dulu juga ! ane jadi pimred ngetuai anak buah yang uda jelas lebih gape dari ane gara-gara kocokan "
" itu ma salah lu ! siapa juga yang punya pikiran konyol milih tim redaksi pake kocokan?"  sergah zee ohm menuduh
 " hee….0,00000000045x ea ane lah, tapi itu kan uda lewat ! lagian ane uda tobat kok, nggak mu deket-deket ma yang namanya tulis-menulis, tapi masih juga dikejar-kejar anak-anak majalah, Tanya gini de, Tanya gitu de, Tanya begono de….! Padahal ane nggak ngeh blazzzzzzzzzzz"
" terus sekarang ? kenapa seksi bahasa harus temen-temen yang deket ane?  Dari dulu teu ! pokoke ini menyikasaku ! ane diintai terus - terusan ma jasus (spy) !
Ooooooops ! zee ngerem mendadak, lidahnya langsung kelu mengingat zee ohm ..

Surat maning, Surat maning….


" zee, dapet titipan ne !"  sambil nyerahin secarik kertas
Sambil mendengus panjang n nyengir kuda " dari siapa?"
"buka aja dulu !"
"Zewede (ya-u-dah) mokashi ea !..." keliatan kepekso beud ne nerimanya
Seperti biasa, niat hati sebelum buka kertas, " jangan harap ye ane bakalan nulis balesan !"
Sambil mendengus panjang kurenungi nasib " uda keberapa kalinya surat datang untukku dalam sehari ini !"
Ugh,,, kalo isinya surat cinta ato apalah,  yang penting bisa meringis nggak pa pa. lha ini ? semua nyusahin….
Susahnya low banyak yang ngefans, kwa…..99x
" maghruroh ( kepede-en) beud lu zee !" zee ohm nyerocos
" ngomong ja dah, ente ngiri ma ane kan ? " zee  senyam-senyum bangga nggak karuwan


Selasa, 03 Mei 2011

“Toko Mukhlis & Renes”


Mengamati kedua toko ini laiknya mendapati saudara kembar tetapi tidak sama. Dibutuhkan pengetahuan sederhana sejarah singkat perjalanan kedua toko ini untuk sampai pada pembicaraan kedua toko hingga seperti sekarang ini. Jangan buru-buru berkesimpulan “mukhlis & renes” sebagai potret kesuksesan pegiat usaha lokal yang menjadi tuan di daerah sendiri berbangunan besar menjelma raja tega tidak ubahnya toko-toko ritel impor serba “mart”. Sebaliknya, mereka tidak lebih dari toko kelontong dengan omzet jauh dari efek jutawan saling bertetangga dan berlokasi di daerah pinggiran kecamatan.
Renes terlebih dahulu ada. Dirintis dari nol dengan modal ala kadarnya lebih merupakan wujud tekad besar seoarang pasangan muda yang tidak lama selesai mengikat janji setia dalam pernikahan. Berdiri tepat di depan madrasah Tsanawiyah (setingkat SMP) dan berseberangan dengan madrasah Aliyah (setingkat SMU) toko renes mengawali usaha dengan bangunan biasa-biasa saja mengambil tempat menyatu dengan rumah di bagian depan. Materi jualannya pun tidak banyak pilihan didominasi perlengakapan kebutuhan siswa-siswi sekolah dan beberapa kebutuhan pokok. Terhitung, butuh belasan tahun bagi renes untuk merubah penampilannya menjadi lumayan meyakinkan seperti sekarang.
Lain halnya dengan toko mukhlis. Dalam sekejap kita akan menangkap kesan nama toko yang lebih identik dengan nama orang. Benar adanya, nama mukhlis memang sengaja diambilkan dari nama pemiliknya, Pak Mukhlis yang juga guru Bahasa Indonesia saya sewaktu masih di MI (setingkat SD). Toko mukhlis lahir sekitar awal milenium ke-dua. Tidak jauh berbeda dengan toko renes, toko ini berposisi cukup strategis dengan menempati lahan berseberangan dengan MI dan tepat berada di pinggir tiga persimpangan dekat masjid kecamatan. Dengan materi jualan yang hampir persis toko renes, toko yang pemiliknya datang dari kabupaten sebelah ini tidak memerlukan waktu belasan tahun untuk berubah menjadi seperti renes yang sekarang, bahkan melebihi renes.
Indahnya, kedua toko ini sama-sama bersaing dalam kerukunan. Tidak sekalipun terdeteksi aroma permusuhan antarkeduanya. Kedua toko ini memang telah sama-sama menikmati masa tuaian panen selepas masa-masa sulit pekat perjuangan. Fakta menarik tentang keduanya datang dari Mbak saya sekaligus sebagai pemilik toko renes beberapa tahun lalu. Terutama terkait rahasia model pengambilan keuntungan antara keduanya. Dengan asumsi letak strategis dan kontur serta pola marketing yang mirip, toko mukhlis sedikit lebih luas dan semakin meriah. Terkuak, toko mukhlis lebih berani bertaruh dengan membanting harga cukup miring. Artinya, keuntungan toko mukhlis tidak dari setiap item barang yang dijual melainkan dari kalkulasi keseluruhan kuantitas barang yang terjual. Sementara toko renes lebih kalem dengan pola konvensional mengikuti filosofi makna renes yang setiap waktu ada saja keuntungan sekalipun tidak seberapa.
Setali tiga uang dengan topik toko mukhlis & renes, Elok Dyah Messawati (Kompas, 30/4) dalam tulisan singkatnya, “Belajar dari China” menyebutkan kiat sukses China atas pelaksanaan perdagangan bebas China-Asean (CAFTA) yang telah berlangsung sejak Januari 2010 lalu. Pemerintah China mendukung penuh iklim usaha dalam negeri dengan menyediakan aneka kemudahan di antaranya birokrasi, subsidi energy (listrik), dan pengurangan pajak atau pajak ekspor murah serta kesiapan infrastruktur. “China hanya mengambil untung tipis, tetapi volume penjualannya besar,” kata Ma Ji Sheng, Wakil Direktur Urusan Indonesia Direktorat Penerangan Kementrian Luar Negeri China. Tidak ada salahnya Indonesia meninjau kembali ACFTA dengan mempertimbangkan model toko mukhlis dan China. “Saat ini China memang maju pesat. Namun, tetap saja tidak mudah jalan kea rah kemajuan,” kata Vice Minister The State Council Wang Zhongwei. Salam.


“Menggugat Mens Sana in Corpore Sano”


Kamis ini (28/4), Saldi Isra salah seorang ahli Hukum Tata Negara Indonesia kembali menuangkan pemikirannya lewat media kompas cetak, “Mengorupsi Olahraga”. Kali ini, tulisan Guru Besar Universitas Andalas, Padang ini disengajakan untuk meneropong kasus korupsi yang tengah menyambangi Korps Kementrian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia pimpinan mantan juru bicara Presiden SBY masa pemerintahan KIB I, Andi Alfian Mallarangeng.
Sebagaimana santer diberitakan di banyak media massa dalam beberapa hari terakhir, KPK berhasil mengakhiri konspirasi korupsi Wafid Muharam yang notebene berposisi sebagai Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga, Kamis (24/4). Benar saja, selang beberapa hari di ruang kerjanya, penyidik KPK menemukan barang bukti tidak kurang dari cek senilai Rp. 3,2 miliar, uang tunai 128.148 dollar AS, 13.070 dollar Australia, 1.955 euro, dan Rp. 73,171 juta (Kompas, 26/4). Praktis, Wafid semakin dekat dengan indikasi korupsi pembangunan infrastruktur dalam rangka penyiapan penyelenggaraan SEA Games XXVI/ 2011 di Palembang.
Masih dalam artikel ini, Saldi Isra mengawalinya dengan petuah popular dalam dunia olahraga, “mens sana in corpore sano”. Dari negeri asalnya, semestinya petuah universal ini bermakna, “dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat”, begitu halnya yang dituangkan dalam artikel ini. Hanya, fenomena berseberangan justru tampil menegasikan makna baku yang sesungguhnya.
Faktanya, petuah apik yang menjadi symbol spirit dunia olahraga (dan idealnya diinternalisasi oleh penyelenggara oahraga) ini diejawantahkan secara berkebalikan oleh salah seorang awak institusi Pemuda dan Olahraga dengan diduga kuat menjadi pelaku korupsi. Nampaknya, dalam tubuh sehat yang dimiliki Wafid Muharam tidak dibarengi dengan “jiwa yang sehat”. Karena, dalam pedoman penilaian umum, tentu jiwa yang sehat tidak menyediakan ruang bagi segala macam bentuk praktik korupsi.
Memperkuat pertimbangan, saya kembali teringat dengan penegasan yang disampaikan oleh guru mata pelajaran Penjaskes (pendidikan jasmani dan kesehatan) tiga belas tahun silam, tepatnya ketika masih melewati tahap dasar sekolah. Tidak bosan bapak guru berpesan agar kita rajin berolahraga demi tubuh yang sehat untuk kemudian (secara otomatis) mendapati jiwa yang sehat.
Akan tetapi, enam tahun kemudian ketika berada di kelas Aqidah Ahlaq, guru pengampu menyodorkan satu pertanyaan “tabu” meragukan kebenaran makna petuah mens sana in corpore sano. Kalau memang pada setiap tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat, bagaimana konsep tersebut menerangkan perilaku seorang maling? Bukankah sepatutnya kita mengiyakan logika seorang maling yang melaksanakan aktifitas malingnya ketika tubuh dalam kondisi yang sehat wal afiyat. Sementara, kita mafhum perilaku maling jauh bertentangan dengan pemaknaan prinsip jiwa yang sehat.
Tidak ada tendensi untuk mencipta provokasi, melainkan sekedar mengajak untuk meninjau kembali kebenaran mutlak dari petuah mens sana in corpore sano, bahwa fakta yang ada tidak selamanya tubuh yang sehat diamini dengan jiwa yang sehat. Meminjam istilah Wisnu Nugroho, menyoal hal tidak penting agar yang penting menjadi semakin penting, demikian halnya dengan risalah ini yang tentu tidak sepenting dengan substansi “dugaan” (memperhatikan etika praduga tidak bersalah) korupsi dalam tubuh Kemenpora yang dikemukakan oleh Saldi Isra.
Pun dengan istilah asal usul kalau asal tidak boleh usul dan kalau usul tidak boleh asal, semoga artikel sederhana ini tidak asal usul dalam “menggugat” (makna) mens sana in corpore sano. Kecuali ia bermakna persuasi, bukan makna pasti. Salam.


AUTIS


Apa yang terlintas dalam benak kita ketika terlontar kata autis? Difabel (difference ability) atau anak-anak? Tentu dua contoh ini jauh dari kata cukup untuk mewakili beragam opini lainnya. Sebagai pertimbangan, Wikipedia menyebutkan autis atau autisme sebagai suatu kondisi mengenai seseorang sejak lahir ataupun semasa balita, yang membuat dirinya mempunyai kelemahan dalam membentuk hubungan sosial atau komunikasi yang normal (untuk penjelasan lebih komprehensif baca: autisme-Wikipedia bahasa Indonesia).
Ada yang menarik di luar batas ruang definisi seperti yang disebutkan Wikipedia mengenai autisme. Oleh masyarakat Indonesia yang familiar dan akhirnya cukup popular kreatif dalam “mempermainkan” kata-kata, autisme tidak luput dari aktifitas tersebut. Alhasil, autisme alami perubahan makna. Autisme dipaksa menjadi luas maknanya tidak terbatas pada sekat anak-anak, melainkan juga remaja, pemuda, bahkan orang dewasa dengan penekanan pada indikasi kegagalan dalam membentuk hubungan sosial atau komunikasi sosial.
Bermula dari seorang kawan yang asyik mengutak-atik gadget telepon genggamnya yang dengan itu perhatiannya hanya tertuju pada ‘kehidupan’ gadget yang tengah ia genggam. Tanpa ragu, kawan yang menjadi lawan bicaranya mengganjarnya dengan sebutan, “Kamu autis, ya!”. Kata autis dipilih dengan pertimbangan ia mengalami kegagalan berkomunikasi sosial yang diperlihatkan dengan konsentrasi yang tidak seruang dengan lokasi di mana ia berada. Dalam hal ini, ia justru tidak mengikuti alur pembicaraan orang yang menjadi lawan bicaranya.
Seolah wabah ulat bulu yang terus menggeliat, perluasan pemaknaan istilah autis ini semakin menggejala. Terutama akan mudah ditemukan dalam pola komunikasi pop kalangan muda. Tidak menutup kemungkinan instrumennya pun lebih longgar mengacu pada setiap gadget -tidak hanya hp- yang dengan gadget itu menyebabkan seseorang menjadi terasing pada situasi dan kondisi di mana ia berposisi. Korelasinya dengan dampak turunan fenomena gadget, khususnya untuk piranti komunikasi hal ini semakin mempertegas realitas mendekatkan yang jauh sebaliknya, menjauhkan yang dekat.
Bagaimana dengan Anda, atau kita? Jangan-jangan kita sendiri adalah…..(aha, silahkan diteruskan sendiri). Seyogianya kita deteksi diri untuk mulai sadari perilaku hidup sehat dengan gadget, atau kita siap-siap dikucilkan dari dunia kenyataan. Gawat, bahkan lebih gawat dari pada Pak Gawat, satu lagi, kita kecolongan fakta di depan kasat mata. Selanjutnya, pilihan berpulang pada kita. Salam.


sistem sosial


apa yang dimaksud dengan sistem
serasa tiadarasa toleran
tanpa ada tenggang waktu yang ditawarkan
tanpa ada pilihan rasa
stagnan dalam kesunyian yang menggegerkan
apa istilah sosial
jika sistem telah memberi gambaran gamblang dalam kamus

percakapan sehari-hari
karena semua hanya menjadi penonton
linglung ketika artis meringis
kapan ada akhir dan diakhiri sistem ini?
sebelum tetangga muntab menanggapi delima tanpa resonansi ini
karena tiada hasil yang aplikabel
yang akan hanya berakhir ditong sampah

surat talak





surat talak yang dilayangkan Tuhan siang itu adalah amunisi yang menghabisi lelaki di seberang jalan
kemarin dia telan mentah-mentah resep Plato, Ariestoteles, Ibnu Khaldun, sampai system ekonomi Marx, tanpa senggang
menyoal cerita pada penantian bungkamnya tanpa rekomendasi dan reskontruksi yang berakhir di siang itu

to: my plen mexing n mexung (yemen,01:52)


selaksa malam mengendap, merayap, menaungi terik yang mengganjar
sengit yang kurasa memang tak terhitung
kepulan asap-asap berubah menjadi kemesraan dalam tilas tirani nafasku
raut yang disini hanya absurd
tak bertuan dan tak berharga
lepaskan saja ! dia akan pulang tanpa tangis dan rinai air mata
karena aku bertopeng........

( xie-xie plen...oz klyn b-2 dah buatQ bljr )

Menjaring Rindu


hujan telah membasahi kisaran di ujung remang
senjapun memucat menunggu reda yang dijanjikan
episode rindu bertabur luka
menganga dan meranggas tak terperikan
cinta ini tak bertuan !
berkelana menjaring rindu-rindu
rinDU- RINdu
RINDU

males ngasih judul


berpeluh pada panas yang mengikat
kuinginkan hadirmu memikat
ku sadar kaisan jilatan yang telah ku ludahi
karena aku tahu hati mana yang bakal kusinggahi






Ku Pinang Luka

sia-sia !
kau tak sisakan rasa
kau buang aku, seolah aku sampah
dalam kesiasiaan,
ranum yang dulu kau petik untukku berasap dengan luka
sungguh !
saksa daksa melukai semburatku
sia-sia !
kau sisakan aku kesia-siaan,

melepuh aku,
dengan bara yang kau sedekahkan
sia-sia !
ku pinang luka untuk merindumu

Mendekap Mimp



Mendekap Mimpi

dalam tidurku aku bermimpi
bermimpi mendekap mimpi
menulis mimpi dalam tidurku
tidurku untuk bermimpi
mimpiku untuk menulis mimpiku
bermimpi tidur dan menulis mimpi
ku dekap mimpi dalam tulisanku
dalam tidurku kudekap tulisanku
tulisku dalam mimpi untuk mendekap mimipi

notes : untuk mimpiku yang sesak dangan mantra sebuah tulisan
SPIRITO zee :-) jangan biarkan keterbatsan memenjaramu


==============

dibenerin ma om gb

Mendekap Mimpi
-
Dalam tidurku aku bermimpi
Bermimpi mendekap mimpi
Menulis mimpi tidurku
Tidurku bermimpi
-
Mimpiku untuk Menulis mimpiku
Bermimpi tidur dan Menulis mimpiku
dekap Mimpi dalam tulisanku dalam Tidurku
kudekap tulisanku tulisku Dalam mimpi untuk mendekap mimpi

- Menerawang Remang -



Remang menggenang petang
Petang meminang gamang mendendang kenang

Gamang ?
Menyerang senang menerawang petang
Memegang remang memasang gamang

Petang ?
Mengusung gamang mengenang senang
Meraung petang mendendang gamang

Dendang?
Senang mengenang dendang petang
Menggenang gamang meraung petang

Senang ?
Mendendang senang mengusung petang
Menerawang remang mendendang senang



Remang menggenang petang
Petang meminang gamang mendendang kenang

Gamang ?
Menyerang senang menerawang petang
Memegang remang memasang gamang

Petang ?
Mengusung gamang mengenang senang
Meraung petang mendendang gamang

Dendang?
Senang mengenang dendang petang
Menggenang gamang meraung petang

Senang ?
Mendendang senang mengusung petang
Menerawang remang mendendang senang

Dejavu



Pelan-pelan mulai beralun, telisik sunyi dalam keheningan hati
Sandi-sandi antik bersajak luka mengklarifikasi ranum yang kemarin sore tiba di perempatan jalan

Sugesti amnesti, menjadi mimpi baiknya
Eliminasi, menjadi mimpi buruk yang berakar dengan amnesia

Ini mimpi pengidap Imnomnia;

Bersajak tapi tak teraba
Beralur tapi tak bernada

Kiranya sugesti menjadi Dejavu baginya

DEMO


Riuh masa gegerkan dunia

Rangsek !
Semua sudut yang memposisikan nada

dalam alur,
mengalun letupan-letupan notasi para pendosa

Hukum Ketetapan



Hukum Ketetapan

Intervansi doktrin lekatkan limits antara fatamorgana dan fakta
sasak tiap plot menjadi kegaringan
Penuh nista !
Cetakan gool sekedar alasan !
karena garis finis dibelokkan

biar terjerembap anak bangsa ini

SESAT


serampangan hapus cacat
yang menyekat saraf sadar dalam pekat
tepikan sesat dengan satu titik ketat
catat ! kan memikat masyarakat
cacat yang menyekat dalam pekat
dan sesat yang ketat memikat masyarakat
serampangan saraf sadar memikat
sesat masyarakat dalam pekat
hapus ! satu titik serampangn yang menyekat

pagi dunia !


pagi dunia !

aku diperdaya sentuhan mimpi
meski musim panas meraung-raung
aku akan tetap berselimut
mengenyahkan panas matahari yang menusuk

-----------------------
10.55
ayo bangun zee
baru melek kok uda nulis
--------------------------

sapanya membuaikan anganku
angan usang sebelum nyata
terus berangan
gerimis membuai

----------------------------------

zee bangun !
sampai kapanpun gerimis itu hanya mimipi
-----------------------------------

dalam hati kelam mengemis
aku hanya dinding berkeringat di musim ini,
fatamorgana gurun dipulun rindu

-----------------------------------------

tambah ngelantur ne orang
sana ke kamar mandi !
---------------------------------------

berlalu puitis rinduku tertelan liur
----------------------------------------

bangun zee !
ntar kena hukuman pake rok ...! rasain ente

-------------------------------------------
wew ! ea de ana bngun
pke rok low malem jumat aja
q piket ne..........
masykur ea plen,,,,,,,
--------------------------------------------
jangan langsung ke dapur zee !
kamar mandi dulu !

---------------------

aywa....
almuhim gak pake rok kn?

zee vs zee ohm

umi' , ku takkan merindumu


aku pergi
karena mengingkari kasihmu
mengingkari kehangatanmu

setelah pergi,
dalam tangisku hanya satu
ku ingat pelukanmu
kehangatanmu
saat melepasku

engkau hapus air mataku dengan air matamu
pilu meninggalkan kehangatanmu
pelukanmu...

Akun Vs Admin (akun + admin = benalu + inang = bakteriofage)


Admin : admin paradoks gentayangan
Akun : gejolak mendesau, mencekam

Admin : aktualkan aksara bertudung HL
Akun : sorak-sorak bergembira

Admin : lempar aksara ambigu benalu dasboard
Akun : kerut dahi akun, umpat kata

Admin : tuli, abaikan comments - tilang lapak abaikan manfaat
Akun : drama monolog - demo tak bertuan

Aku? Siapa ?


tak tahu siapa
tak kenal siapa
tak ngerti siapa

siapa ngerti aku
siapa kenal aku
siapa tahu aku

aku tak dikenal
aku tak diketahui
aku tak dimengerti

siapa mengerti
siapa mengenal
siapa mengetahui

siapa siapa siapa !
aku tak siapa siapa siapa
aku tak tahu siapa ngerti siapa siapa kenal siapa

Kaos Oblong


rantau nyali semakin mengkerut
mendaur kenyataan tersudutkan
ritme tak berintonasi berloncatan semerawut
serasi dengan setelan celana kondor dan kaos oblong

lusuh tak terbilang,
sekerat cerca hina dina menguntit

argh,...........manusia !
apa maumu ?
inilah aku penyokong sajakku
jangan kau minta lebih
karena,
aku tak punya selain setelan celana kondor dan kaos oblong

Galur Berkelok


engang jalanan menjebak alurku

gamang
galau
memintal galur berkelok tak berujung

sepi
sengau
menyusupkan duri tumpul


terjebak !!
jalanku buntu ditiup remang
gontai tak beralur
sajakku mati terkapar


alur
jalan berkelok
tak berujung
tak bertepi

Diorama Sendu


Meski bukan niatku menyekat
Wajahku memucat
Topeng kebohongan lekat

Diorama sendu terbilang
Pekat diantara gemintang
Nyungsang tak tenang

Ketakutanku seronok
Ringkih menyodok
Aku berkedok

naruto: antara aku dan Zee ( lom selesei, iffat lom nulis)


cakaraku menggeram temaram
meliput selaput rising-gun jurusku
copy-paste perawakanku menggebu
meletup-letup jiwaku untuk dedauanan yang tersembunyi (konoha)

kepada akatsuki;
kuakui bloon-ku ke seantero dunia
namun titisan darahku bukan sesajenmu

Sudut Tergelap


Menyelami mega-mega bersama kabut telanjang dipenghujung etalase
berarak semaikan makam seribu dewa
Aku masih disini, rangsek dengan kepiluan yang terlanjur mengarat. Bintang tak lagi setia menemaniku,dan malampun memilih bercumbu pada lolongan anjing yang merindu. Sesekali suara gagak menyauti sepiku, sepi yang tak jelas endingnya.

Aku tak habis fikir  kenapa dia sama sekali tak menggubrisku, smsku, telponku, pesan fbku..sedang aku meradang karena merindunya, sedanga ku selalu menemukannya tersenyum dalam mimpiku, ataukah rasa yang dulu kita cicipi bersama telah pudar bersama jarak yang merenggut kebersamaan kita.

Hari ini ulang tahunnya, moment yang biasanya paling kita nantikan bersama, namun kali ini keraguaan menelisik dan berbisik kepadaku , ya ! aku harus mulai menyadari, dan menyudahi semua rasa, toh aku tak bisa terus terusan limbung dalam keusangan yang hanya akan memojokkan ku ke sudut tergelap dalam hidupku.

Tiada ucapan  di  hari jadinya,  juga tiada artinya jika ku mengucapkan, karena  kerinduan yang dulu  telah habis tercecer  di jalan yang memberi jarak. Namun doaku sayang..! tetap mengalun untukmu.

Malam ini terasa sangat panjang,  kantukpun lenyap bersama khayalku yang terus menyemaikan perasaanku yang tak karuwan ini.

Aku harus bangkit !
Bangkit dari kegelapan yang menggila ini, aku harus memulai hari-hari baruku tanpa ada rasa padanya, tanpa harap darinya, biarkan mala mini menjadi malam terakhir  diriku tenggelam dalam khayalnya, aku harus keluar dari sudut tergelap ini, aku tak boleh kalap dengan perasaan ini, hari-hariku masih panjang, masih ada musim semi yang akan  menyemaikan makam seribu dewa.

I feel like a song without the words,
A man without his soul,
A bird without it's wings,
A heart without a home,
I feel like a knight without his sword,
The sky without the sun,
Cause you are the one,

I feel like a ship beneath the waves,
A child whose lost its way,
A door without a key,
A face without a name,
I feel like a breath without the air,
and everyday's the same,
Since you've gone away,
ku tutup malam  terakhir ini dengan lagu sendu  Daniel  Bedingfield
Never Gonna Leave Your Side .  Aku menyelam di setiap bait lagunya, kubayangkan dia untuk yang terakhir kalinya,  dan kantukpun mulai merayap dan menyutubuhiku, dengan samar-samar  aku melihat sosok yang tak asing bagiku di taman seribu yang bersemi, dia menunduk lesu seperti menunggu sesorang, mungkin seseorang yang diharpkannya datang, ingin ku menyapanya…..

Bip…bip..

Aku terlonjak kaget , huh..! mimpi indahku terganggu,  ada pesan masuk. Ku kucek mataku untuk memperjelas penglihatnku …

" Kau  sayang ! kenapa tak ada ucapan untukku dihari jadiku, atau kau lupa denganku, ku menunggumu ……NAKUTAMANI "

 Aku tak bisa menafikan rasaku,Perasaanku berdesir  dan semakin tak karuwan membaca pesan singkatnya, apakah ini juga mimpiku…?  tidak !  ini bukan mimpi, tapi? Aku tak bisa meneruskan ini, aku telah berikrar,  aku harus menyudahi rasa ini, aku harus mengubur keusangan ini…

" kau sayang ! benarkah kau melupakanku ? NAKUPENDA"

Pesan singkat  itu seakan  melemparkanku  kesudut tergelap, aku semakin linglung, tapi? Aku harus tegas, aku harus bangkit..!

"maaf,  semua rasa itu telah sirna !"


gak selesei keburu bete dateng...


what did I really lose on the day?
long ago forgotten
two people disappear in the evening
even then, we were there without returning
somewhere, there's tender heart breaking
concealing and hiding in though words
concealing and hiding
farewell, even though we couldn't meet
we will still continue
run in your world where there's no one
you will cross the pain someday


kuabaikan sesak yang mengganjal dadaku dan menyempitkan nyaliku untuk terus berani mengguratkan lukisan hidupku yang melangit, ku pejamkan mataku sembari melambai ke arah arakan awan yang menggantung mesra pada birunya langit. semerbak nafas hangatku  menyebar mengisi rongga antara aku dan langit.



EHSAS ( nggak selaesei)


Jangan menilai tiap hari dengan panen yang anda tuai, tetapi renungkanlah benih yang anda tanam, dan bagaimana anda merawatnya selama benih tersebut tumbuh
-          Robert Louis Stevenson –
Sejatinya manusia memang ananiyah ( egois ) yang terlahirkan dengan doktrin sosial,
kekontrasan inilah yang acap kali menimbulkan bentrokan antara keinginan dan kenyataan manusia dalam interaksi sosial, tuntutan kesosialan ini kadang terbuang sia – sia dan teracuhkan dari genggaman manusia.
Pun semakin banyak manusia hanya peduli dengan hak – haknya, lalai dengan apa yang menjadi kewajibannya dan limbung dalam kepuasan diri sendiri tanpa tolah – toleh saudara, kupingnya hanya mendengar jeritan hasrat hatinya dan tuli pada jeritan mereka yang kurang beruntung, matanya hanya memandang apa yang perlu digenggam tangannya dan buta pada mereka yang mengais – mengais  di jalanan.   


Menikmati Kopi Tanpanya


Teringat rutinitas pagi bersamanya, menikmati secangkir kopi dengan cerita . Dia tak seumuran denganku ( tapi aku juga tidak pernah menanyakan umurnya,sebuah aib untuk menanyakannya), yang kutahu dia janda kembang dengan setatus istri ke-empat. tapi aku membawanya ke duniaku. Aku membawanya pada nyanyian nina bobo sebelum tidurnya meski awalnya dia tak faham bahasa negeriku, aku membawanya ke jepang untuk berucap oyasuminasai sebelum tidur yang memisahkan kita, aku membawanya menikmati novel kesukaanku (Andrea Hirata), aku membawanya dalam aksaraku..
Aku berkata seperti yang dikatakannya, dia berkata seperti apa yang aku katakan, aku makan seperti apa yang dia makan, dia makan seperti apa yang kumakan meskipun kita berbeda.
Aku berhenti menikmati kopi tanpanya ! ya, sepi tanpanya,,,tapi aku tak merindukannya. Toh dalam hitungn hari dia akan meninggalkanku dan mungkin nasib tak akan merelakan kita untuk kembali bersua.
Menikmati pagi dengan antrean kamar mandi tanpa dikomando tanpa pertengkaran, memanaskan air di pagi hari tanpa jadwal tanpa cercaan, menyeduh kopi tanpa keadilan jadwal yang menuntut.
Sore ketika siang mulai minggat,  secangkir susu coklat + susu putih menemani kita sejenak sebelum dia berngkat ke Lab
Malam, secangkir teh + susu putih menjadi pelengkap roti, keju, zaitun, madu dan cream.
Aku terbawa olehnya, menikmati zaitun yang awalnya aku muntah mencicipinya. Menikmati aksaranya yang kental, aku terbawa olehnya pada secangkir teh + susu, aku terbawa pada setiap seduhannya…
Aku terbawa pada etikanya, dia terbawa pada kekanak-kankanku, terbawa pada cerita usangku, pada kekonyolanku, pada pemikiran semerawutku.
Aku tak merindukannya karena aku tak ingin merasakan kehilangan, aku bukan sosok yang punya kesetiaan, hidupku nomaden meramu dari hutan satu ke hutan lain, aku bisa meninggalkannya menikmati telur mata sapi dengan kesepian, aku bisa membuatnya menungguku tanpa  komandoku, tapi aku tak bisa merindunya karena aku takut kehilangannya.
Menikmati kopi tanpanya ?
Aku tak melakukannya, karena kenikmatan hanya dia yang membawanya, menikmati kopi tanpanya mungkin akan menjadi luka bagiku, mungkin setelah kepergiannya hilang semua yang pernah dibawanya, karena aku kehilangan kenikmatannya, kenikmatan yang hanya dibawanya.
Aku tak akan setia dengannya, karena kesetiaan akan melukai kita, karena kesetiaan akan membuatku merindukannya..

Konvoi Gerimis


Matahari yang menggelinjang di awal musim panas tak berkutik dibuai mendung disiang ini. Sorotnya mulai pudar, pendaran cahayanya beringsut menyingsing mengenyahkan takdirnya
Kehidupan seperti baru dimulai,
Gerimis menghuyung datang, menuai rindu gurun yang terus mengepulkan panas, bocah-bocah berlarian mengejar konvoi gerimis, tumpah ruah menari, berjingkrak-jingkrak, di bawah langit yang semakin memucat.

Gerimis mengundang, akupun berlari ke loteng, tak ingin ketinggalan momen ajaib ini, ku bentangkan tanganku, ku tengadahkan wajahku, dan senyumku mulai berpendar seiring kerinduan hati yang melejit-lejit.
Satu rasa yang selalu kutunggu…HUJAN !
Kerinduan hati yang melejit-lejit bak aliran listrik mulai konslet dan mendingin dengan gerimis, terpaan angin juga ikut  mengusung kesejukan hatiku, namun mataku nanar menahan air mataku yang tak mau kalah saing denga gerimis, gerimis membuai khayalku akannya, akannya yang tak mungkin menemaniku menikmati kopi lagi, dan akannya yang meninggalkanku sendiri menunggu gerimis
Khayalku semakin menelisik lorong-lorong kusam, mencari pecahan mozaik yang dulu sempat tercecer, pelan-pelan hatikupun diuntit kesenduan arakan mendung
 Tentang dia yang tertegun menyimak cerita pawang hujan dari negeriku, tentang dia yang menghayalkan upacara permintaan panas orang-orang tionghoa di desaku, tentang dia yang tak habis pikir akan keragaman budaya negeriku.
Letupan-letupan gaung masalaluku menggema di seantero khayalku,
Dan ?
dengar lirih hatiku berbisik :
akan sensasi ciamik sekala terendah yang pernah mengisakan gundah gulana,
menghasilkan momentum sensasi desahan sang ratu dengan kesempurnaan akselerasi dentumannya

suaranya yang parau,

mendesah,
mendesir,
berdesing,
berdenging,
mendesau

dan,
menghilang bersama sepinya


Kampung paUL


Aku tak menyangka, kau menjengukku di kampung pengasinganku ( kompasiana), jujur ! aku jengah dengan  huru-hara yang meramaikan kota (facebook) karena aku tak menemukanmu, mungkin bahasaku kampungan hingga haha hihi sapaku dienyahkan masa. kota bukan rumahku, terlalu ramai untuk mengorasikan sepi dan sendiriku.
Guratan malam semakin nyata di kampungku, bintangpun mulai berpesta meramaikan malam dan aku masih berusaha memetakan rumahku di kampung baruku, menyapa tetangga untuk melegitimasi keberadaanku di kampung ini. Tiap pintu kuketuk untuk sekedar berkunjung tanpa peduli siapa tuan rumahnya, dan kulihat di ujung jalan  rumah yang hampir kulewatkan, kuketuk pintu rumahnya yang disana terpampang jelas sapaan untuk kampung ini " permisi kompasiana", seperti biasa aku tak peduli tuan rumah ini, namun sebelum aku pulang sekelebat bayangan membuatku penasaran, ya ! aku rasa aku kenal pemilik kelebatan bayangan ini, lambat-lambat kupastikan dengan seksama,,
Itu dia  !  " paUL-ku ", dia yang buatku tak pernah bermimpi dan buta, dia yang buatku merasa tak lagi membutuhkan kompas ketika di dekatnya, dia yang telah menghipnotis kesadaranku untuk tidak menjadi diri sendiri, dia yang membenci perwajahan ambiguku dan perawakan spionasisku.
Bersamanya, mimpiku hanya satu  "menjadi dirinya(paUL)"..namun tak kunjung aku bisa menjadi dirinya, menjelma seperti jelmaannya, dia terlalu sempurna untuk ku anut, tapi aku tak lelah untuk terus mengejar bayangannya, untuk merengkuh jejaknya, aku ingin menjadi bayangannya, aku ingin menjadi jelmaannya
Akhirnya, waktu menjawab kelinglunganku akan dirinya, aku harus pergi menjauh, menjauh dari bayangannya yang semakin lama membuatku menggila, jarak yang memisahkanku dengan bayangannya tak menjadi kendala karena dia masih meneriakkan dan mengobarkan semangatku, aku tergopoh-gopoh jatuh bangun di negeri baruku dengan satu mimpi, menjadi dirinya (paUL) namun hasilnya masih nihil, aku malah terjerembap dan terpuruk, bayangankupun semakin menjauh dari bayangannya, dan saat itulah aku tahu aku bukan dia, aku berbeda dengannya, aku tak memiliki apa yang dia miliki, dan dia tak memiliki apa yang aku miliki.
Sekarang dia bukan bayangan yang aku inginkan seperti dulu, dia cermin bagiku, cermin yang selalu memantulkan semangat yang membakarku tanpa membayangi mimpiku, dan tanpa hipnotisnya yang buatku linglung untuk mencari jati diriku.
Terimakasih untuknya yang selalu mengulum senyum untuk menguatkanku, dan dalam rumahku ku sisakan sepetak tanah untuk disinggahinya " kampung paUL"


Penemuan mutakhir Psikolog Aneh " ohm ( ῼ ) "


Penemuan mutakhir Psikolog Aneh " ohm ( ) " :  masalah adalah lelucon
Teruntuk petugas PSK ( Pemberantas Sindrom Kelon ) sang NYOTA ( pemilik akun Fuad Nyota di Kompasiana)
Kenapa harus ambil pusing dengan masalah ? ….( ohm )
Ya, karena masalah memusingkan ! ente katanya psikolog kok malah tekon ane …dasar bahlul !...........(sergap Nyota gregetan)
Lho ente ini kok malah ngelonjak ! penculat penculut kayak pocong kebelet setor, beraninya ente mustahbil ( menghina) mbah ohm, gini – gini UNNES tak tolak padahal udah awe-awe ….penemuanku ini udah ditimbang, ditakar, dikira-kira, diraba-raba, dilempar ke mazbalah ( tong sampah), dilindes truck…. ( mbah ohm naik pohon,,ee salah naik pitam….) dan telah didaur ulang !
Yaudah mbah Ohm, kita lanjut aja wes ….! Tancap..! ngeng-ngeng-ngeng……TUT…! Mantrups kan mbah bayarannya…? Kentut rasa lumpia asli dari Semarang…!
Wah iyo – iyo ! uwedan tenan hadiah kentutmu….mantrup euy dech…oye-oye
Ayo lanjut mbah ceramahe…! Bayangin aja mbah entar ente jadi pendakwah di Taman Kartini Rembang, ato alun-alun Rembang, ato mentok di belakang rumahmu wes…! ( kandang maksudnya)
Ehm…ehm..tes tes ketes ketes…!

Rangkaian acara Uedan poooooool bersama Psikolog Aneh " ohm ( ) "
I-                    Deklamasi Puisi
Apa tentang hujan !
Apa tentang ombak !
Apa tentang sinar matahari !
Apa tentang senyuman !
Apa tentang tangisan !
Mereka bukan bualan dalam kesi-siaan
Hanya saja iramanya kadang tak selaras dengan mindset kita

Apa tentang paradox hidup !
Adakalanya seperti landak yang berkumpul dengan kawanannya di musim dingin
Adakalanya seperti beruang di balik selimut ketika musim dingin
Kan berlabuh senyum jika beruntung, dan akan berbuah duka jika sial

Masalah ?
Dia paradox !
Kenyataan selalu dilahapnya
Dia paradox ! dia jailangkung
" datang tak dijemput ! dan menguntit jika tak diantarkannya pulang"

II-                  Ceramah Terbuka di Taman kartini Rembang
" kau diktepun, aku tak tahu apa yang seharusnya aku tulis, bahkan aku tak ngeh, berapa oktaf lirik lagu sendu mucikari masalahmu yang sedang merenggut keperawanan senyummu, sungguh ! lagumu itu membelot saluran otak warasku, aku tak bisa lagi meneruskan tulisanku ini

III-                Penutup
Berhubung mbah ohm kehilangan otak warasnya, kita tutup acara ini dengan sekapur sirih mbah zee ( saudara kembar siamnya mbah ohm)
" Masalah adalah lelucon " bener kan? Malam ini kita ketawa karena masalah, masalah mbah ohm yang kehilangan kewarasannya di tengah ceramah akbarnya di Taman Kartini Rembang ( ketawa gimana? Malah bikin pusing kepala ceritanya ! )
Kita harus imajinatif mengolah sebuah masalah, matsalan ( semisal ) guyonan diatas yang malah bikin pusing pembacanya, ato bahkan menggubahnya menjadi postingan molek di kompasiana….
 Ya ! Imajinatif mengolah sebuah masalah menjadi suplemen baru bagi asupan jiwa kita yang gering (kurus) dan kurang gizi…(mbah aja kalie yang gering n kurang gizi )
Di zaman yang edan ini, kita juga dituntut edan untuk menyikapinya, karena otak waras tak lagi sejalan   bahkan ketinggalan zaman dengan otak onderdil pemimpin edan ( makin nggak bener ne  mbah zee)
Kita harus jadi penguasa yang diktator dizaman ini ! kan katanya : "berubah itu pasti ! zaman tak bisa dilawan, jangan jadi pengecut "…aduh soli-soli, kebalik …!
Intinya, kita harus mengkondisikan dengan zaman ! semakin semena-mena zaman,  JANGAN DI LAWAN ! TAPI LAYANILAH DENGAN CINTA…! Karena dengan cinta bara api menjadi sejuk,,,!
SIAPA masalah ? berani-beraninya memperdaya kita?
Kita ( manusia) adalah raja ! maka cobalah tiru kediktatoran pemimpin-pemimpin di negeri tetangga ( Indonesia),, kita meredeka ! masalah hanya akan menjajah kemerdekaan kita, anggap saja masalah-masalah adalah menteri-menteri, dan jongos kita ! kalo nyampe nyusahin, morotin, atau berani macaem-macem , PECAT saja !
Ini zaman butuh parlemen anarki ! biar kita sejalan dengan zaman, nggak kaget dengan zaman, nggak kagok dengan zaman…!

IV-               Doa
Semoga kompasianer tidak tercuci otaknya dengan orasi mbah zee ohm yang lagi konslet….!