Sabtu, 21 Mei 2011

Kenapa tak ada yang copas tulisanku?




Aku kehilangan tulisanku, tepatnya bukan di copas ! he..0,00000000012x. ayo ! siapa juga yang doyan sama tulisanku yang susah dipahami atau kasarannya amburadul, membacanyapun mungkin pada ogah-ogahan.  Pada ngaku deh…( duh mesakke zee L).         "Maklum-maklum" ! itu yang selalu aku katakan pada diriku sendiri, sekedar untuk menghibur diri sendiri yang sering merasa terpinggirkan di Kompasiana dan membangun semangat baru untuk terus berkarya.


" sajakku berkarat " itu segel yang kutempelkan disetiap tulisanku, lagi-lagi "maklum-maklum"  aku hanya bisa menyadari tulisanku hanyalah sampah otakku yang perlu kubuang tiap saat 'asyan (supaya) ada ruang kosong di otakku yang menawarkan kelonggaran bagiku untuk konsentrasi padahal lain.  Jadi, lagi-lagi "maklum-maklum" tak ada yang mau sekedar memungut sampah-sampah otakku. Wkwkwwk….( emang semua orang pemulung kayak zee?)…mungkin orang indo sekarang tak takut lagi yang namanya banjir kali ya? He…..0,00000045x ( kecuali zee, disini setahun sekali hujan aja nggak mesti). Lho kok malah ngelantur nyampek banjir-banjir, wah pantesan aja tulisan  zee nggak ada yang minati apalagi copas !.


" Kenapa tulisannya si-A banyak yang minatin? Banyak yang baca? Banyak yang comments ?, apa karena tulisannya aktual? Atau bermanfaat? Atau menghibur? Atau inspiratif? Atau emang penulisnya terkenal ? "….( jawab sendiri-sendiri, soalnya zee juga nggak tahu kenapa). Hmhmhm,,,aku disibukkan dengan fikiran-fikiran itu, lalu kucoba untuk mempelajari gaya penulisannya beliau-belaiu yang banyak penggemarnya, ( gini nih nasib pemula yang nggak pede ma tulisan ndiri, jangan ditiru ! entar zee kecipratan jeleknya lagi kalau ada yang niru ). Alhasil aku yang anti banget nulis cerita jadi ikut-ikutan nyempil nulis cerita. Waduw ! ancur ! sumpah ancur tulisanku, aku sendiri ogah mau mbaca, secara aku yang paling nggak bisa runtut ( kronologi ) mencoba bercerita, ya kontan aja hasilnya tulisan yang awut-awutan, nggak jelas, dan tentunya nggak menarik, apalagi harus buat percakapan..wah nggak kusangka ternyata susah juga !. tapi aku malah semakin tertantang untuk nulis cerita gara-gara kesusahan yang kualami, padahal biasanya amit-amit deh baca cerita dan novel. Lho kenapa zee ?  ya ini karena aku merasa kebanyakan dari cerita dan novel bisa kebaca kalimatnya dan runtutan ceritanya, beda dengan kebanyakan puisi yang menurutku lebih menyimpan banyak teka-teki, atau jenis tulisan lain seperti opini, artikel,essay yang menurutku penuh bobot. Cerita dan novel ? jujur aku nol besar masalah sastra tapi aku cenderung menikamati gaya tulisannya yang penuh teka-teki atau menurut bahasaku " nggak kebaca kalimatnya ". waduw ini apa gara-gara selera sastraku yang nol besar ya?.. L
Aku semakin goyah ! ketika ceritaku tak sesuai dengan seleraku, hmhmhm…akau merasa tulisanku tak mengandung unsur teka-teki seperti tulisan-tulisan yang kugemari dan tentunya tak juga mengandung senyawa-senyawa sastra, tulisanku terkesan kaku. Dan disinilah aku mulai merasa aku kehilangan tulisan has-ku, tulisanku yang amburadul dan nggak bisa dipahami maksudnya, ya ! mungkin orang lain tak bisa menikmati tulisanku, tapi seenggaknya aku puas dengan apa yang kutulis, dan kepuasan itu tidak kurasakan ketika tulisanku hanya mengejar selera pembaca. Inilah yang namanya pembelajaran ! tapi masalahnya sekarang, aku benar-benar kehilangan tulisanku (has tulisanku ), aku malah menjelma menjadi si-A, B, sampai Z..gimana nih ?

Kenapa tak ada yang copas tulisanku? Maklum-maklum tulisanmu ancur zee


Mukalla 21 May 2011 01:27 am

Notes :
Buktikan ancurnya tulisan zee, dengan segera jalan-jalan ke lapak zee !( dasar lu zee ! ada udang dibalik terigu ) he…..0,0000000000000000045x J
SALAM SEMANGAT untuk terus BERKARYA
(Zee )


0 komentar:

Posting Komentar